Sabtu, 10 Desember 2011

.....

Malam itu, hampir tengah malam. Aku sendiri. Menghampirimu dengan emosi yang meluap-luap. Pulang dengan hati yang tidak baik. Kamu membiarkan aku berjalan. Sendiri. Kamu membiarkannya. Kehadiran sahabatmu itu tidak ada artinya, kebetulan saja. Dulu, kamu membuatku berpikir betapa lelakinya kamu, dengan kalimat "Aku ga bisa biarin cewe pulang sendirian" yang ternyata selalu kamu umbar. Hey, dia menceritakannya padaku bahwa kamu berkata seperti itu juga :) Hampir tengah malam, aku sendirian, Bukankah aku juga wanita? Dan bukankah kita?.... jangankan khawatir, kau hanya menertawakan keberadaanku saat itu. Aku bahan tertawaan. Dan apa kau tau bagaimana rasanya jadi aku saat itu? Bagaimana Rasanya diperlakukan seperti sampah? Kelak kau akan tau sayang :)
haha, aku benar-benar seperti sebulan saja dikenal olehmu. Dan ucapanmu? hah

Aku mengenal wanita itu dari ceritamu. Yang kamu bilang wanita itu freak, dan segala cerita buruk lainnya. Ingatkah kamu? Aku berani bertaruh demi apapun untuk yang satu ini. Dan akupun pernah mengingatakan kamu tentang ini, tapi apa jawabanmu? "masa sih? engga ah". Oh hahahahaha, apa kemampuan otakmu untuk mengingatpun tiba-tiba rusak?

Ingatkah kamu, kamu selalu menghujat lelaki-lelaki buaya darat diluar sana?

"Aku ga bisa tolerir kalo diantara kita ada orang ketiga, bener-bener ga bisa. Mau kamu minta maaf kaya apa juga ga bisa untuk yang satu itu"
Masihkah ingat akan kata-kata itu?

Atau mungkin memang benar-benar lupa. Ya, lupa. Hal yang dalam keadaan apapun selalu bisa ditolerir. Atau diusahakan untuk ditolerir.

Sesuatu untuk aku pelajari..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar